UOKE

Multimeter

MULTIMETER



1.1 Pengertian
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter).
1.2 Macam-macam Multimeter
Ada dua kategori multimeter yaitu :
• Multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)
• Multimeter Analog
Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Menurut jenisnya multimeter dibagi menjadi 2 yaitu :
• Multimeter non Elektronis
• Multimeter Elektronis
1.3 Fungsi Multimeter
Multimeter sering disebut juga sebagai AVO- meter, sesuai dengan namanya tersebut Multimeter berfungsi sebagai pengukur arus,tegangan, dan hambatan.



1.4 Bagian-bagian Multimeter










































1.5 Dasar-dasar Operasi Multimeter

Sebelum menggunakan alat tersebut, perlu dipelajari
- cara membaca skala
- cara melakukan “zero adjustment” (membuat jarum pada kedudukan nol)
- cara memilih batas ukur
- cara memilih terminal, yaitu mempergunakan polaritas (tanda + dan -) pada
pengukuran tegangan dan arus searah.


a. Dalam keadaan tidak dipakai, selector sebaiknya pada kedudukan AC volt pada
harga skala cukup besar (misalnya 250 volt). Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari kesalahan pakai yang membahayakan multimeter.

b. Sebelum mulai mengukur suatu besaran listrik perhatikanlah lebih dahulu besaran
apakah yang hendak diukur dan kira-kira berapakah besaranya, kemudian pilihlah
kedudukan selector dan skala manakah yang akan dipergunakan. Perhatikan pula
polaritas (tanda + dan -) bila perlu.

c. Pada waktu mulai melakukan pengukuran arus dan tegangan, bila tidak dapat
dipastikan besarnya arus/ tegangan tersebut, maka mulailah dari batas ukur yang
paling besar. Setelah itu selector dapat dipindahkan ke batas ukur yang lebih rendah
untuk memperoleh ketelitian yang lebih baik.

d. Pada pengukuran tegangan dan arus, pembacaan meter akan paling teliti bila
penunjukan jarum terletak di daerah dekat skala penuh, sedangkan pada pengukuran
resistansi bila penunjukan jarum terletak di daerah pertengahan skala.

e. Harus diperhatikan: pengukuran resistansi hanya boleh dilakukan pada komponen
atau rangkaian tidak mengandung sumber tegangan.
1.6 Spesifikasi Multimeter

Spesifikasi yang harus diperhatikan terutama adalah:
- batas ukur dan skala pada setiap besaran yang diukur: tegangan searah (DC volt),
tegangan bolak-balik (AC volt), arus searah (DC amp, mA, A), arus bolak-balik
(AC amp) resistansi (ohm, kilo ohm).
- sensitivitas yang dinyatakan dalam ohm-per-volt pada pengukuran tegangan
searah dan bolak-balik.
- Ketelitian yang dinyatakan dalam %
- Daerah frekuensi yang mampu diukur pada pengukuran tegangan bolak-balik
(misalnya antara 20 Hz sampai dengan 30 KHz).
- Baterai yang diperlukan.

1.7 Penggunaan Multimeter

1.7.1 Penggunaan Multimeter pada pengukuran Resistansi ( R )
Secara umum suatu rangkaian ohmmeter terdiri dari meter dasar berupa
miliammeter/mikroammeter arus searah, beberapa buah resistor dan potensiometer serta
suatu sumber tegangan searah/batere. Kita mengenal dua macam ohmmeter, yaitu
ohmmeter seri dan ohmmeter paralel.
 Ohmmeter Seri
















V adalah sumber tegangan searah/batere dan
RM adalah resistansi dalam meter dasar M
a. Mula-mula diambil RX = nol atau A-B dihubungkan sehingga diperoleh arus
melalui meter M adalah:




Pada keadaan tersebut R2 diatur agar meter M menunjukan harga maksimum. Imaks = arus
skala penuh (full-scale).
b. Bila diambil RX = tak terhingga atau A-B dalam keadaan terbuka, maka diperoleh:
0 M I
c. Sekarang dimisalkan suatu resistor RX dipasang pada A-B, maka arus melalui M adalah:
Dalam persamaan tersebut IM = arus yang mengalir melalui meter M dan RX = resistansi yang diukur.








Kurva Kalibrasi
Dari persamaan (4) terlihat bahwa RX dapat dinyatakan dalam IM atau terdapat hubungan
antara resistansi RX (yang kita ukur) dengan arus melalui meter IM.
Perhatikan pula bahwa grafik hubungan antara RX dan IM disebut sebagai kurva kalibrasi.











Dari kurva kalibrasi, terlihat bahwa skala ohmmeter merupakan skala yang tidak linier. Pada daerah dekat dengan harga nol terdapat skala yang jarang dan makin dekat dengan harga tak terhingga diperoleh skala yang makin rapat. Selain itu perlu diperhatikan bahwa skala ohmmeter seri harga nol ohm terletak di sebelah kanan pada simpangan maksimum.

Resistansi Skala Tengah
Resistamsi skala tengah Rt ( = Rh = "half scale resistance") adalah harga resistansi Rt = RX yang menyebabkan jarum meter menunjuk pada pertengahan skala.

Keadaan ini sesuai dengan arus meter





Harga Rt sangat penting karena menunjukan jarum pada daerah sekitar Rt, akan
mempunyai ketelitian yang paling baik.
Untuk menentukan harga Rt, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Dari persamaan (3), arus melalui meter adalah:















 Ohmmeter Paralel








V = sumber tegangan searah/batere
RM = resistansi dalam meter M

Dalam keadaan tidak dipergunakan, saklar S harus dibuka agar batere V tidak lekas
menjadi lemah. Bila ohmmeter dipergunakan, maka saklar S ditutup.
Mula-mula diambil RX = tak terhingga atau A-B dalam keadaan terbuka, sehingga
diperoleh arus melalui M + IM. Pada keadaan ini pontensiometer R2 diatur agar arus
melalui M mencapai harga maksimum (skala penuh), sehingga:



Kedudukan R2 jangan diubah lagi sehingga selalu terpenuhi persamaan (8) dengan
demikian akan diperoleh bahwa skala dengan RX = tak terhingga terletak id sebelah
kanan.
Untuk RX = nol atau A-B dihubungsingkatkan maka tidak ada arus melalui M atau
I nol M 
Jadi skala nol ohm terletak di sebelah kiri.
Kurva Kalibrasi
Bila dipasang resistansi RX pada rangkaian pada gambar 1-6 maka dapat dihitung arus
melalui M:


Dari persamaan (9) dapat dibuat kurva kalibrasi yaitu grafik RX sebagai fungsi IM.


Contoh bentuk kurva kalibrasi suatu ohmmeter paralel dapat dilihat pada Gambar









1.7.2 Penggunaan Multimeter pada Tagangan ( V )
 Alat ukur tegangan searah
Suatu alat ukur tegangan searah umumnya terdiri dari: meter dasar (Amperemeter) dan rangkaian tambahan untuk memperoleh hubungan antara tegangan searah yang diukur dengan arus searah yang mengalir melalui meter dasar. Meter dasar merupakan suatu alat
yang bekerja (merupakan stator), dan suatu kumparan yang akan dilalui arus yang bebas bergerak dalam medan magnet tetap tersebut.














Dari gambar ini dapat diperoleh:
VX = IM RS + IM RM
Dengan :
VX = tegangan yang diukur
RS = resistor seri
RM = resistansi dalam meter
M = meter dasar (berupa mA-meter)

Bila IM adalah batas ukur meter M atau skala penuh maka RS harus dipilih sehingga VX merupakan batas ukur dari seluruh rangkaian sebagai voltmeter.
Bila IM adalah batas ukur meter M atau skala penuh maka RS harus dipilih sehingga VX merupakan batas ukur dari seluruh rangkaian sebagai voltmeter.

 Alat ukur tegangan bolak-balik
Pada dasarnya voltmeter bolak-balik terdiri dari: rangkaian penyearah, meter dasar (misalnya A-meter searah) dan resistor seri
























Skala multimeter sebagai voltmeter bolak-balik umumnya ditera (dikalibrasi) untuk bentuk gelombang sinusoida murni. Dengan demikian meter akan menunjukan harga yang salah bila kita mengukur tegangan bolak-balik bukan sinus murni.

1.7.3 Penggunaan Multimeter pada Arus ( I )
Ammeter arus searah (DC ammeter) dipergunakan untuk mengukur arus searah. Alat ukur ini dapat berupa amperemeter, milliamperemeter dan galvanometer?
Dalam mempergunakan ammeter arus searah perlu diperhatikan beberapa hal yaitu:
- Ammeter tidak boleh dipasang sejajar (paralel) dengan sumber daya
- Ammeter harus dipasang seri dengan rangkaian yang diukur arusnya
- Polaritas (tanda + dan -)
Bila kita mempunyai milliamperemeter arus searah, hendak digunakan sebagai ammeter dengan beberapa macam batas ukur, dapat dilakukan sebagai berikut:













Misalkan M adalah milliamperemeter dengan batas ukur 1 mA dan resistansi dalam = RM (lihat Gambar)
Kita pasang suatu resistor RP paralel dengan meter M.





Dari rangkaian,dapat dilakukan perhitungan berikut:

Jadi dengan memilih harga RP tertentu, kita dapat mengatur besarnya arus IX yang diukur. Resistor RP disebut resistor paralel atau "shunt“ dari rangkaian ammeter.

1.7.4 Penggunaan Multimeter dalam pengukuran yang lain
Dengan menggunakan prinsip pengukuran yang telah diterangkan di atas (yaitu
pengukuran arus searah, tegangan bolak-balik dan resistansi) multimeter dapat juga
dipergunakan untuk mengukur besaran-besaran (atau sifat-sifat komponen) secara tidak langsung
Beberapa contoh diantaranya adalah:
a. mengukur polaritas dan baik buruknya dioda secara sederhana
b. mengetahui baik buruknya transistor secara sederhana
c. mengukur kapasitansi
d. mengukur induktansi
e. bila pada multimeter ditambahkan rangkaian tertentu, multimeter tersebut dapat
berfungsi sebagai:
- “ Transistor tester”
- Wattmeter
- Pengukur suhu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 "FoR All"
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by 9thsphere